Melakukan sejumlah kesalahan merupakan rangkaian dari prosedur membangun bisnis. Kesalahan dianggap oleh sebagian besar entrepreneur sebagai bagian dari kisah petualangan mereka dalam mengarungi dunia entrepreneurship. Jadi, sebagai entrepreneur yang baru memulai usaha, Andapun tak perlu panik atau khawatir bila melakukan kesalahan. Yang terpenting adalah, segera putuskan sejumlah langkah untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

 

Agar tak tertimpa kesalahan yang biasanya menggerogoti startup, Richard Branson memberi tiga kiat untuk mencegahnya seperti yang dikutip dari laman Entrepreneur, pekan lalu.

 

Fokus pada target

Kesalahan yang biasanya terjadi adalah kurang fokus. Banyak entrepreneur startup yang gagal di tengah jalan karena memiliki tujuan bercabang-cabang alih-alih tetap fokus menerapkan serangkaian strategi untuk mencapai target yang semula ingin diraih. Karena itu, penting untuk menjabarkan terlebih dahulu tujuan dan strategi bisnis, baru setelah itu menerapkannya dengan timeline yang ketat. Hal ini mampu mengusir impian-impian semu yang dapat mengacaukan Anda dalam upaya meraih tujuan.

 

Terlalu berambisi juga terkadang berbahaya bagi bisnis. Jika produk, entah itu barang atau jasa, yang Anda tawarkan sedang beredar di pasaran, sebaiknya jangan dirusak potensinya dengan menerapkan sebuah rencana yang Anda rancang untuk beberapa tahun ke depan. Lihat dahulu perkembangannya selama 2 hingga 3 tahun agar Anda tak terkecoh dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi di dalam pergerakan pasar.

 

Realistis terhadap pengeluaran

Jangan remehkan usaha rintisan Anda ketika membuat estimasi modal yang dibutuhkan atau Anda akan kehilangan kesempatan menjadi entrepreneur sukses. Rancanglah pengeluaran sesuai dengan jenis usaha rintisan Anda serta berdasarkan pada realita yang ada. Jangan terlalu mengirit bila memang usaha itu membutuhkan pengeluaran yang cukup besar demi hasil yang sepadan atau bahkan jauh lebih besar.

 

Sebagai contoh, di akhir era 1990an, David Neeleman membutuhkan modal sebesar US$160 juta untuk membangun usaha rintisannya, JetBlue. Itu merupakan jumlah yang sangat besar bagi industri pemula. Banyak yang kala itu meragukan keberhasilannya. Bagaimana mungkin, bisnis yang fokus pada jasa penerbangan bertiket murah itu bisa menutup modal yang terlampau besar untuk ukuran skala bisnisnya. Tapi Neeleman tetap percaya diri dan usahanya tak sia-sia. Alhasil, JetBlue menjadi salah satu bisnis penerbangan yang meraih sukses dengan meraih profit hanya dalam jangka waktu enam bulan dari waktu peluncuran pertamanya.

 

Pekerjakan pegawai yang Anda butuhkan, bukan yang Anda sukai

Bila Anda tergoda untuk merintis bisnis dengan teman atau kerabat, kemungkinan masalah akan mudah terjadi. Jika mereka tak bekerja dengan baik, Anda pasti merasa tidak enak untuk menyuruhnya berhenti bekerja. Ketika perusahaan saya memulai bisnis baru di bidang apapun, kami selalu mempekerjakan tim yang terdiri dari orang-orang yang memang ahli di bidangnya.

 

Tahu kapan saatnya mengucapkan selamat tinggal

Entrepreneur besar biasanya mengetahui waktu yang tepat untuk meninggalkan kursi kepemimpinan ketika bisnis rintisan telah berkembang. Ini memang bukan hal yang mudah tapi harus dilakukan sebab entrepreneur akan menghasilkan manager-manager yang hebat.

 

Mengucap selamat tinggal di sini bukan berarti meninggalkan bisnis Anda sepenuhnya. Di perusahaan saya, ketika sukses meluncurkan bisnis baru saya akan menyerahkan tanggung jawab kepada tim manajemen yang memang layak untuk me-manage-nya. Meski demikian, saya takkan lepas tangan begitu saja. Bila ada hal yang tak berkenan, saya takkan sungkan untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran yang sebaiknya diterapkan. (*/ely)

(diambil dari artikel Ciputra )